G - A - L - A - U
Apa Kata Alkitab tentang GALAU???
BY The Leipzic Way
Kata ‘galau’ tentunya sudah tidak asing bagi kita semua. Fenomena ini saya yakin sudah ada sejak lama, bahkan mungkin sejak sebelum sejarah ditulis. Namun kata yang mewakilinya sendiri baru menjadi tren akhir-akhir ini, mengikuti era media sosial.
Mengapa baru sekarang? Karena sekarang apapun dibagikan! Sekarang, apapun yang kita lakukan tidak afdol kalau belum mengupdate status. Bahasa kerennya berkata, “If you not ‘mention’ it, It didn’t exist“.
Mengapa ini menarik buat saya? Karena saya termasuk ‘sang penderita’. Saya juga merasa bahwa tiap orang pernah mengalaminya, meskipun cuma satu kali.
Jadi tidak usah minder atau menganggap rendah, karena kita sama saja. Kemudian, galau juga membunuh. Ia membunuh waktu kita karena pasti menurunkan produktifitas. Ia membunuh karakter, ia membunuh empati kita kepada orang lain. Efek negatif inilah yang menjadi alasan kuat bagi kita untuk melawannya, atau minimal memiliki strategi untuk menanganinya.
Lalu apa dasar kebenarannya. Mungkin beberapa ayat berikut akan menolong kita semua.
1Petrus 5:7, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Filipi 4:7, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Mazmur 34:17-18, “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.”
Yesaya 40:31, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Yohanes 14:1, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
Ulangan 31:6, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
Yesaya 41:10, “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Mazmur 112:6-8, “Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.”
Matius 6:34, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Yohanes 16:33, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Filipi 4:4, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
Mazmur 103:1, 103:2, 103:22, 104:1, 104:35, 146:1, “Pujilah Tuhan hai jiwaku!”Ayat-ayat di atas saya pikir hanya perwakilan saja dari seluruh isi Alkitab.
Alkitab mengucapkan 366 kali kata “jangan kuatir”. Ini adalah bukti sekaligus cara untuk melawan galau atau mood yang jelek.
Bagi seluruh tokoh Alkitab tersebut, hanya ada satu cara untuk mengalahkannya, yaitu memutuskan untuk tidak meladeninya.
Caranya terlihat sederhana sekali?
Akankah berhasil?
Buktinya, cara ini telah menjadi resep yang mujarab bagi mereka.
Memutuskan sesuatu seringkali tidak dianggap hal penting karena mungkin terjadi dalam waktu singkat. Namun, dalam hal ini, justru keputusan singkat tanpa pikir panjanglah yang akan menyelamatkan diri kita.
AMIN..
So jangan GALAU..hahahaha...