Monday, April 27, 2015

Kapasitas


God gives Blessings in accordance with our Capacity to Receive them..

Kapasitas seseorang ditunjukkan atau dibuktikan ketika ada tantangan (challenging situation). Orang yang memiliki kapasitas akan memutuskan dan mengambil tindakan yang tepat dan terbaik sehingga orang di sekitarnya dapat melihat kapasitasnya. Jika ia seorang pekerja maka ia dapat naik pangkat karena ia dapat membuktikan kapasitasnya.

Kapasitas juga adalah “kecakapan” yang dimiliki untuk mengelola masalah dan situasi yang dihadapinya dengan mengambil keputusan dan tindakan yang benar. Kecakapannya itu menunjukkan kapasitas yang dimilikinya;  ia bisa mempelajari situasi dan mengambil keputusan dan tindakan yang benar. Seringkali keputusan benar yang ia ambil dalam mengelola masalah atau situasinya menyebabkan orang itu mengalami terobosan besar yang membawanya ke puncak kesuksesan.

Kapasitas itu penting di hadapan Tuhan karena kita adalah hamba yang mengelola harta Tuhan (Matius 25 :14-15). Tuhan mempercayakan hartanya kepada kita sesuai dengan kapasitas kita. Kita juga terbatasi dengan waktu karena satu saat nanti kita harus mempertanggung jawabkan apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita (Matius 25:19). Oleh sebab itu kita harus menjalankan kapasitas yang kita miliki untuk mengelola talenta yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Tuhan itu bijaksana dan memiliki hikmat bisnis. Ia tahu bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal. Yaitu dengan memberikan tanggung jawab (talenta) sesuai dengan kemampuan (kapasitas): Matius 24:15.
“Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua talenta dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut KESANGGUPANNYA..”

Seringkali orang menganggap tindakan Tuan ini tidak adil. Mengapa tidak dibagi rata saja? Tetapi jika kita melihat hasil akhir, maka setelah perhitungan, yang menerima 5 talenta menghasilkan 5 talenta, sehingga total menjadi 10. Yang menerima 2 talenta menghasilkan 2 talenta sehingga total menjadi 4. Sedangkan yang menerima 1 talenta tidak menghasilkan apa-apa, lalu talentanya diberikan kepada yang memiliki 10 talenta (ayat 28). Jadi dari modal 5 + 2 + 1 atau 8 talenta menghasilkan 10 + 1 + 4 atau 15 talenta.

Tapi jika Tuan itu membagikan dengan rata 8 talenta kepada 3 orang, maka masing-masing menerima: 8/3 talenta. Kemudian hasilnya adalah: dua orang yang “baik dan setia” menerima 8/3 menghasilkan masing-masing 16/3, jadi mereka berdua menghasilkan 32/3. Sedangkan orang “yang malas dan jahat” tidak menghasilkan apa-apa dari 8/3 talenta yang dipercayakan kepadanya, lalu talenta yang 8/3 itu diberikan secara rata kepada dua orang di atas masing-masing 4/3. Jadi total yang dihasilkan adalah: 32/3 + 8/3 atau sama dengan 40/3 atau 13.3 atau kurang dari 15 talenta.

Artinya mempercayakan tanggung jawab kepada seseorang sesuai dengan kapasitasnya akan menghasilkan lebih banyak daripada mempercayakan tanggung jawab secara merata tanpa melihat kapasitas seseorang.

Pelajaran dari perumpamaan ini juga adalah, bahwa jika kita menjalankan kapasitas kita dengan sebaik-baiknya maka kita akan dipercayakan lebih banyak lagi sehingga kapasitas kita semakin meningkat. Tetapi jika kita tidak menjalankan kapasitas kita maka kita tidak akan dipercayakan hal yang lebih banyak bahkan kita akan dicampakan dan menjadi semakin tidak berguna.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews