KASIH SEBAGAI PENANGKAL EMOSI
•••• •••• •••• ••••
Orang yg paling menderita bukanlah org miskin,
k a r e n a se-miskin²nya orang, pasti ada yg memberi.
T a p i orang yg paling menderita adalah oramg yg tak bisa Menguasai Emosi.
Lidahnya panas membara, menjilat, menyambar, & membakar tanpa bisa di kendalikan di manapun, pada siapapun & di situasi apapun.
Betapa orang seperti ini sangat menderita,
k a r e n a dia bermasalah dgn dirinya sendiri.
Kalo bermasalah dgn org lain,
mungkin masih ada orang yg menjadi penengah,
T a p i kalo bermasalah dgn dirinya sendiri,
Siapa yg akan menolong?
Kalo bukan dirinya sendiri,
susah di sadarkan orang lain.
Sifat orang Emosional adalah Menyimpan Bara Api.
Orang seperti ini biasanya justru orang yg lemah,
yg tak bisa menguasai masalahnya,
l a l u menggunakan senjata kekerasan,
s e h i n g g a nampak dirinya kuat.
Orang yg sabar & tenang akan sangat mudah mengontrol diri,
k a r e n a ada Kekuatan Daya Pikir yg sehat.
Dia juga tidak mudah bertindak bodoh,
k a r e n a dia di Kendalikan Akal Sehat.
Emosi tak pernah ada manfaatnya selain melukai,
w a l a u p u n setelah itu Memohon Maaf;
T a p i seperti kertas yg tlah di sobek & kemudian di lem lagi,
memang tampaknya utuh t a p i bekas sobekan itu pasti tetap ada.
Apalagi Emosi pada anak, suami, istri ato orang yg kita cintai,
kita butuh perjalanan panjang untuk menghapuskan luka.
K a r e n a Akar Kepahitan itu akan membekas seumur hidup,
b a h k a n Trauma nya biasanya di tiru oleh anak²nya.
Adalah patut untuk berpikir ke depan,
bukan sadar ketika sudah terjadi & rugi.
Jadikan diri kita seperti air yg menyejukkan,
bukan api yg nyalanya menyambar ke sana kemari.
Adalah wajib sebagai hamba yg mudah meredam,
bukan mudah terbakar.
PEGANGLAH TEGUH KASIH SEBAGAI PENANGKAL EMOSI KITA.
“Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan,
tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.”
(Amsal 20:3).
No comments:
Post a Comment