Monday, May 11, 2015

Sepatu

"SEPATU"

Seorang Bapak Tua ketika menaiki bus salah satu sepatunya terlepas jatuh kejalan.
Sementara pintu bus lalu tertutup dan bus nya langsung bergerak, sehingga si Bapak Tua tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. 
Dengan tenang si Bapak tua itu melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Ada seorang Pemuda yang duduk dalam bus melihatnya, lalu ia bertanya :

”Mengapa bapak melemparkan sepatu yang sebelah juga?”. 

Bapak tua tersenyum dan menjawab;

“Supaya siapapun yang menemukan sepatu baruku, bisa memanfaatkan nya. Jangan sampai sepatuku kehilangan pasangannya. Sepatu adalah contoh pasangan yang terbaik, coba perhatikan saja :

• Bentuk pasangannya tak persis sama namun serasi.
Saat dipakai berjalan gerakan bisa berbeda tapi tujuannya sama.
Kiri-kanan, kiri-kanan !

• Tak pernah menuntut untuk berganti posisi, namun saling melengkapi. Yang satu loncat, yang lain mengikuti.

• Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi. Satu naik tangga pasangannya mengikuti

• Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti.

Anak muda penasaran bertanya lagi :

"Tapi bapak koq tidak kelihatan sedih kehilangan sepatu barunya?”

Bapak tadi tersenyum santai menjawab :

“Ah, anak muda ketahuilah,
"Harta hanya  Titipan. Nyawa hanya Pinjaman.
Tuhan bisa mengambil
se-waktu²".

Kehilangan tidak bisa pilih², kita bisa tiba²  kehilangan siapa saja, apa saja.dan kapan saja.

Musibah, rejeki, sudah ketentuan Tuhan yang bisa kita alami. Bersyukurnya bagi orang beriman diberi kan kekuatan menghadapi musibah.

Musibah mengajar kita bersabar.
Rejeki mengajar kita untuk berbagi.
Kesalahan mengajar kita untuk ber-hati².

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews