yosua 18 : 1-10
MENOLAK MALAS
Seorang penganggur meminta nasihat pada temannya. Dianjurkan
berjualan siomai keliling, ia menolak dengan alasan gengsi.
Dianjurkan buka usaha jus, ia menolak dengan alasan untungnya kecil.
Dianjurkan jualan soto karena untungnya cukup besar, ia menolak
dengan alasan capek. Dianjurkan jadi guru les privat, ia menolak
dengan alas an pemalu. Temannya angkat tangan.
Kenapa si penganggur menolak semua nasihat itu? Bukan karena tidak
mampu, melainkan karena malas. Orang malas menjadi beban bagi orang
lain. Kemalasan juga menjangkiti umat Israel saat mereka memasuki
tanah perjanjian. Sebagian suku sudah menerima bagian milik pusaka
mereka, sedangkan tujuh suku belum (ay. 2). Penyebabnya, mereka
bermalas-malasan (ay. 3). Karena itu Yosua mengumpulkan dan menegur
mereka, meminta mereka mengajukan tiga orang dari tiap suku untuk
menjelajahi negeri itu dan mencatat keadaannya, lalu kembali untuk
melaporkan hasilnya (ay. 4). Ia tak ingin tujuh suku yang belum
mendapat bagian wilayah itu tak jelas nasibnya. Ia lalu melakukan
pembagian sisa tanah Kanaan di Silo (ay. 10). Yosua tak membiarkan
umat Israel bermalas-malasan, dan menyuruh mereka bertindak.
Dalam setiap usaha pasti ada risiko rugi, dan mau tidak mau kita
perlu ulet dan mau bersusah payah. Tuhan akan memampukan dan
menguatkan kita menjalaninya. Jangan menunggu sesuatu menjadi mudah
lebih dahulu, namun bertindaklah. Masalah gagal atau rugi, itu bisa
diatasi sambil jalan dan menjadi bagian dari proses pembelajaran.
--Richard Try G /Renungan Harian
ORANG RAJIN PUNYA 1001 ALASAN UNTUK BERUSAHA,
ORANG MALAS PUNYA 1001 ALASAN UNTUK TAK MELAKUKAN APA-APA #renunganharian
No comments:
Post a Comment