20 Agustus
Benar di Hadapan Tuhan dan Manusia
"...Keduanya adalah benar di hadapan Tuhan dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat."
Ternyata benar di hadapan Tuhan, belum tentu benar juga di pandangan manusia.
Bahkan, pada waktu itu mereka ini menanggung aib di pandangan manusia
karena Elisabet mandul dan tidak mempunyai keturunan,
sekalipun mereka menyandang predikat 'benar' di hadapan Tuhan.
Jangan terlalu gegabah dan cepat menghakimi,
karena apa yang Anda pikir itu belum tentu seperti yang Tuhan pikirkan.
Manusia itu tidak ada yang maha tahu,
sebab itu kita tidak pernah dapat mengerti isi hati orang yang sebenarnya,
maka kalau kita gegabah menjatuhkan penghakiman kita,
salah-salah akan menjadi bumerang dalam hidup kita.
Kalau orang tidak mengerti cara berpikir Tuhan,
akan terjadi kesalahpahaman dengan Tuhan
seperti halnya dalam kasus Zakharia dan Elisabet.
Ukuran Tuhan itu berbeda dengan ukuran kita,
cara Tuhan melihat berbeda dengan cara kita,
cara Tuhan mengambil keputusan dan perhitungan di baliknya
berbeda dengan perhitungan kita.
Adalah sangat berbahaya kalau kita menjatuhkan penghakiman atau penilaian atas hidup orang lain.
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
No comments:
Post a Comment