Monday, August 10, 2015

Tanggal: Senin, 10 Agustus 2015
Bacaan : Amsal 13:1-4
Setahun: Yesaya 47-51
Nats: Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati
       orang rajin diberi kelimpahan. (Amsal 13:4)

Judul:

                               MAUMU APA?

   Suatu saat seseorang meminta saran saya tentang cara menulis. Saya
   menyarankannya banyak membaca buku, ia menolak karena tidak suka
   baca. Saya menyarankannya berkenalan dengan penulis atau ikut
   komunitas penulis, ia menolak karena pemalu. Saya menyarankannya
   mencari petunjuk di internet, ia menolak karena gagap teknologi dan
   tak punya modem. Saya jengkel, dan bertanya, "Lalu maumu apa?" Ia
   menjawab, "Ya diberi saran agar bisa menulis."

   Kenapa dia menolak semua saran saya? Tampaknya bukan karena saran
   itu sulit atau ia tak bisa melakukannya, melainkan karena ia malas.
   Firman Tuhan memberikan peringatan khusus terhadap kemalasan: "Hati
   si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang
   rajin diberi kelimpahan" (ay. 4). Menurut saya, kalau ia mau mencoba
   dengan tekun, lama-kelamaan ia akan mampu menulis. Tuhan dan manusia
   tidak bersemangat terhadap orang malas karena mereka memiliki
   kemampuan, tetapi tidak mau berusaha. Keinginannya banyak, tetapi ia
   tak mau rugi. Maunya semua berjalan dengan mudah dan lancar.
   Akibatnya, ia dibunuh oleh keinginannya sendiri karena tangannya
   enggan bekerja (Ams. 21:25). Kalau kita gigih berusaha, hasilnya
   mungkin banyak, mungkin hanya sedikit. Namun, kalau malas, hasilnya
   sudah pasti nol!

   Marilah kita menjadi orang rajin, mau mencoba dan segera bertindak,
   tidak menunggu sesuatu menjadi mudah lebih dahulu. Pakailah segenap
   sumber daya yang Tuhan percayakan pada kita untuk mengupayakan yang
   terbaik! --Richard Tri Gunadi/Renungan Harian

            PEMALAS TIDAK PERNAH MENUAI DAN HANYA GIGIT JARI
           SAAT ORANG RAJIN MENGALAMI KELIMPAHAN OLEH TUHAN.


Amsal 13:1-4

    1  Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang
       pencemooh tidak mendengarkan hardikan.
    2  Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu
       seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.
    3  Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar
       bibir, akan ditimpa kebinasaan.
    4  Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati
       orang rajin diberi kelimpahan.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews