Karma itu seperti buah ƴαπğ tergantung pada cabang pohon.
Menunggu kematangannya pada waktu ƴğ tepat pada kondisi ƴαπğ tepat.
Dan saat buah itu matang, ia akan jatuh menghantam tanah dibawahnya.
Sekeras apa buah itu menghantam tanah, tergantung seberapa berat θάґ¡ buah itu sendiri....
Seberat apa karma ƴğ berbuah, sesakit apa derita ƴğ hrs κίτά rasakan trgantung θάґ¡ berat karma ƴğ telah κίτά lakukan. Tidak lebih, tidak kurang.
Lalu apa ƴğ harus κίτά lakukan? Apakah tidak ada cara utk menghapus karma?
Κίτά tidak bisa menghapus karma dalam sekejap tapi bisa membuatnya menjadi lebih ringan....
Perbanyaklah berbuat kebajikan.
Sekecil apapun kebajikan itu, jika dilakukan dgn hati tulus akan lebih besar karma baiknya....
Seperti halnya segelas air garam ƴαπğ sangat asin....Jika ditambah ϑeи̣ƍaи̣ air tawar...sampai gelas itu tak mampu lagi menampung....
Dan air mulai berceceran keluar, lama kelamaan air ƴαπğ asin akan mengalir keluar ᵈᵅᵑ ƴαπğ tersisa di gelas hanyalah air tawar saja....
Seperti itulah seharusnya ƴαπğ κίτά lakukan dalam kehidupan kali ini.
Entah sudah berapa karma buruk ƴαπğ telah κίτά lakukan. Dan sekarang....di kehidupan ini disaat κίτά berkesempatan seharusnya κίτά banyak berbuat kebajikan ǘπƮùƘ mengurangi karma-karma buruk κίτά.
Dan ingatlah....jika ada karma buruk ƴαπğ terjadi pada Anda...janganlah membalasnya....krn disaat Anda gak bisa terima, kesal, benci ᵈᵅᵑ marah...disitu karma baru diciptakan.
Mungkin kedengarannya sangat susah ǘπƮùƘ dijalankan. Seberapa ϐäπγάќ θάґ¡ κίτά ƴαπğ bisa tetap baik ᵈᵅᵑ bersahabat ϑeи̣ƍaи̣ orang ƴg telah mencuri, menipu, memfitnah κίτά atau menyakiti κίτά ?
Tapi pernahkah κίτά mencoba ǘπƮùƘ tetap bertahan tidak membalas, mencoba ǘπƮùƘ mengontrol perasaan kecewa ᵈᵅᵑ marah?
Cobalah sekali saja, tutup rapat-rapat mulut κίτά disaat hendak marah,kita akan tau, mengalahkan diri sendiri jauh lebih susah daripada mengalahkan sepuluh ribu musuh...
No comments:
Post a Comment