Sunday, July 12, 2015

Acceptance is not Approval

Yohanes 6 : 36 “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang.

Akhir-akhir ini lagi rame banget ya kasus soal LGBT dan pengaruhnya terhadap keputusan-keputusan gereja nanti nya terhadap LGBT ini.

Saat ini saya gak akan mau ngebahas LGBT itu dosa apa engga, karena udah jelas banget melenceng dari purposeNya Tuhan di awal saat penciptaan manusia, tapi bagaimana cara memperlakukan mereka ? apakah karena mereka melenceng dari Tuhan maka kita pun harus menjauhi nya ? Atau pertanyaan yang lebih general… Apa yang harus kita lakukan dalam memperlakukan orang-orang yang berdosa (melenceng hidupnya dari Tuhan) ?

Saya akan ngebahas secara general kali ini. Tidak akan terpatok pada satu dosa saja yaitu LGBT. Tapi keadaan sekarang ini mengatakan bahwa sebagian besar memang orang-orang agamawi dan yang merasa dirinya sudah KUDUS sangat menolak untuk mau dan bisa bergaul dengan orang-orang pendosa, seperti perokok, pecandu narkoba, dll. Malah seringkali lebih ekstrim nya lagi beberapa gereja menutup diri dengan org-org pendosa dan pembuat onar. (ini opini saya, koreksi saya kalau memang saya salah).

Mari kita kulik lebih dalam fakta-fakta berikut ya…

1 Timotius 1 : 15 “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya, “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan diantara mereka akulah yang paling berdosa.

1.       Dari ayat tersebut, akan timbul pertanyaan. Apa iya Yesus datang ke dunia hanya untuk orang-orang yg berdosa ?

 

Dari sekian banyak contoh yang saya gak bisa jelaskan satu persatu, saya akan memilih kisah kasih Yesus yg sudah Dia lakukan untuk Zakheus.

Kisah Zakheus dlm Lukas 19 : 1-10, menjelaskan bahwa Yesus makan ke tempat org yg berdosa (Zakheus), dan disitu banyak banget org-org farisi yang merasa dirinya paling ‘kudus’ karena berhasil melakukan berbagai aturan-aturan agamawi yang justru tidak punya ‘kasih’ dan mengecam tindakan Yesus karena mau makan bersama Zakheus.

 

Hasil dari ketika Yesus mau makan dan berbincang-bincang dgn Zakheus :

Pertobatan besar-besaran dari seorang pemungut cukai yang rakus dan cinta uang ! Zakheus bukan hanya akan membalikkan apa yg dia peras sebanyak 4x lipat. Namun juga ia memberikan setengah dari kekayaannya untuk org2 miskin ! (it means, dia bakal bangkrut kan ?)

Apa yang dibutuhin oleh Zakheus si pendosa ini sebenarnya ?
Bukan aturan-aturan yang memaksa dia utk menjalankan aturan-aturan agama. (Aturan2 gerejawi penting ! Namun bukanlah yg terutama)

Bukan orang-orang yg hebat di dalam gereja seperti para org-org Farisi yang konon disebut “Ahli-ahli Taurat”

 

Yang Zakheus butuhkan cuman KASIH !

Kasih yang sudah Yesus berikan, penerimaan yang udah Yesus lakuin. Itulah yang membuat Zakheus tidak tahan lagi buat berbalik dari segala yang jahat yg udah dia lakukan.

 

Yesus tidak menyetujui Tindakan yang Zakheus lakukan yaitu memeras org banyak.

Tetapi Dia menerima Zakheus si pendosa tersebut.

 

Hendaknya kita juga menerima org-org yang dianggep berdosa oleh sekeliling kita, dan bagikan kasih Kristus kepada org tersebut. Itulah kasih ! (Saya tau ini tidak semudah hnya dgn kata2 dan teori, tapi lakukanlah, kita pasti bisa !)

 

2.       Dari ayat Timotius tersebut juga bisa dilihat bahwa sungguh sebuah statement yang mengejutkan dari Paulus. Ia tidak merasa dirinya adalah orang yang paling suci dan kudus setelah dia bukan hanya sekedar menjalankan perintah-perintah Tuhan, tapi juga menjadi dampak yang paling besar dari sejarah Kekristenan. Yes ! “That Book”, hampir 75% the new testament, paulus yg menulis.

So, apakah kita semua sudah merasa paling suci dan kudus sendiri karena :

1.       Berhasil dan sukses saat pelayanan kita ?

2.       Punya jemaat yang banyak ?

3.       Berhasil menjalankan peraturan-peraturan agamawi dengan baik ?

4.       DLL, koreksi masing-masing hati kita sendiri ya.

Semua hal-hal yang luar biasa yang sudah Paulus lakukan, dia anggapnya sebagai kasih karunia yang sudah Tuhan karuniakan kepada dia (1 Timotius 1 : 14), sehingga Paulus merasa tidak ada hak untuk memegahkan dirinya sendiri.

Lalu apa kunci sukses pelayanan Paulus sehingga dia bisa memenangkan banyak jiwa yang sebelumnya adalah orang-orang yang berdosa ?

Jelas banget ! kunci nya adalah Paulus tidak pernah merasa dirinya suci dan kudus ! dia mengklaim dengan kerendahan hati nya bahwa dia lah  yang paling berdosa dan oleh karena kasih karuniaNya, Paulus diselamatkan.

“Kita tidak akan bisa memberikan apa yang orang lain butuhkan (Contoh : Kasih), apabila kita tidak mempunyainya”

“Kita tidak akan pernah bisa menggapai jiwa-jiwa org lain yg ‘Terhilang’, jikalau kita tidak pernah merenungkan dan merasa bahwa dulu kita juga pernah ‘Terhilang’ sebelumnya”

Milikilah kasih seperti yang Yesus punyai yang mau mengasihi org-org yang terhilang. Caranya ?

Kenalilah Dia dan punyailah pengalaman-pengalaman pribadi denganNya !

 
Tuhan Yesus Memberkati😊

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews