Friday, July 3, 2015

Ambisi yang menghancurkan

AMBISI YANG MENGHANCURKAN
1 Samuel 18:6-30

"Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia." 
1 Samuel 18:14

Antonio Saleri, seorang komposer di abad ke-18 pernah berdoa seperti ini, "Tuhan, jadikanlah aku komposer besar. Biarkan aku merayakan kemuliaan-Mu melalui musik. Jadikan aku termasyur di seluruh dunia, sehingga setelah aku mati orang-orang mengenal namaku selama-lamanya lewat apa yang aku tulis. Sebagai balasnya akan kuberikan kepada-Mu kemampuan dan kehidupanku."

Doa yang ambisius ini terlontar dikarenakan sebenarnya ia iri dengan kehebatan Mozart. Tapi apa yang terjadi justru sebaliknya, hidupnya malah hancur. Ia berpaling dari Tuhan dan karirnya tidak mencapai titik keberhasilan.

Saleri selalu bermimpi dipakai Tuhan dengan cara yang istimewa demi kepentingannya sendiri. Ia lupa kalau sebenarnya kesuksesan dan kebahagiaan datang saat kita membiarkan Tuhan membentuk hidup kita menurut cara apa saja yang Ia inginkan untuk kemuliaan-Nya.

Kalau kita merenungkan kisah raja Saul yang berambisi mengalahkan Daud, obsesi terbesarnya ingin melenyapkan Daud dan mengambil hati rakyatnya. Namun apa yang terjadi, Saul tidak membiarkan dirinya dipakai Tuhan dengan leluasa. Ia menolak cara-cara Allah dan memaksakan kehendaknya sendiri. Akhirnya ia pun binasa.

Pokok Doa:
Tuhan pakailah hidupku seperti yang Engkau mau, aku berserah sepenuhnya kepada-Mu. Amin

Kata-kata Bijak:
Hiduplah menurut cara yang Tuhan inginkan untuk kemuliaa-Nya.

Yang Harus Dilakukan:
Renungkanlah kembali apakah yang kita lakukan atau jalani hari ini merupakan yang Ia mau.

Selamat Pagi. Tetap Bersemangat!
Tuhan Menyertaimu dan Keluarga.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews