"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, krn mereka seperti domba yg tdk mempunyai gembala" (Mrk 6:34)
Lectio:
Yer 23:1-6;
Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6;
Ef 2:13-18;
Mrk 6:30-34.
Budi adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak berusia 6 tahun, ayahnya pergi meninggalkan rumahnya, sehingga mereka hanya tinggal bersama Ibunya. Setiap melihat orang lain bersama seorang ayah, Budi pun kerap merasa sedih dan kecewa.
"Aku kehilangan figur seorang bapak" katanya kpd teman-teman-nya ketika SMP.
Tetapi sejak masuk SMA, di sekolah nya selalu ada misa setiap hari Jumat, sehingga ia mulai mengenal figur Yesus. "Pastor, bagaimana saya ingin mengenal Yesus?" tanya Budi kpd seorang Pastor. Keesokan harinya ketika tiba di kelas, ia menerima sebuah Kitab Suci dan sebuah kartu yg bertuliskan: Mulailah mengenal Tuhan Allahmu dgn membaca Kitab Suci.
Ketika lulus SMA, ia berkata kepada ibu, para guru dan teman-temannya, bhw ia akan melanjut-kan study ke Seminari. Ketika pesta kelulusan SMA, Budi diminta naik ke panggung dan ia berkata:
"Ketika membaca Kitab Suci, saya mulai mengenal figur bapak. Oleh karena itu, saya ingin meneruskan peran Gembala tersebut dengan menjadi Pastor spy teman-teman yg spt saya dulu, dpt menemukan Bapak yg baik dan murah hati."
Yesus tergerak hatinya oleh belas kasihan ketika melihat orang banyak yg seperti domba tanpa gembala.
Gembala yg baik dan murah hati adalah orang yg selalu mau mela-yani domba yg hilang setiap saat.
Oratio:
Ya Tuhan, Engkaulah gembalaku. Amin.
Missio:
Marilah kita menjadi gembala yang baik di keluarga, di tempat kerja dan di tengah masyarakat.
No comments:
Post a Comment